-dongeng rindu rosmawati-

Ketika malam itu entah yang keberapa kali

aku tinggal dalam pelukan tubuhmu

rebahkan segala kepenatan tentang kehidupan baru.

 

Aku bangun setengah telanjang

dan seutas tali telah terurai

menyambar sebuah kehidupan dari wajahku.

 

Kau…

Dengan gagah berani menantang

kemarahan Hyang Dipati

“Aku lah penguasa, jangan coba rebut indraku !”

katamu dalam lembar terakhir di bawah kangkang kakimu.

 

Bodoh !

Kenapa bukan Hyang Manon sekalian

kau ajak untuk bercinta.

Atau Tridharma, mungkin.

 

14 Februari 2003

19.00 wib

Saat tetesan gerimis mencium

kaki pratiwi kau rebah.

kicau burung gagak bersahutan

berkumandang lagu sampyuh.

“Terima kasih atas hari ini .” katamu sebagai penutup salam.

 

Malam mencekam rembulan sendu rawan,

anak perawan menangis rindu dendam.

Dalam derai alur kehidupan

secawan madu telah tenggelam.

 

 

2 Tanggapan to “-dongeng rindu rosmawati-”

  1. riry Says:

    apakah kamu rindu R, sahabatku yg di bandung…?

  2. nonton indoxxi Says:

    If some one needs to be updated with most recent technologies then he
    must be go to see this website and be up to date daily.


Tinggalkan komentar